Baca juga --- Nyaris Setiap Hari Terlihat Antrean Kendaraan di SPBU 24.316.89 Sungai Jauh, Apakah Solar Langka?
Teranyar, awak media ini memperoleh informasi bahwa pasokan BBM jenis Biosolar B40 peruntukan SPBU 24.316.89 Sungai Jauh dari pengiriman Pertamina Patra Niaga (PPN) Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Lubuklinggau rutin dikirimkan secara konstan.
Misalnya saja pada hari Senin, PPN TBBM Lubuklinggau mengirimkan Biosolar B40 ke SPBU 24.316.89 Sungai Jauh sebanyak 16 Kilo Liter (KL). Kemudian, pada hari Selasa sebanyak 8 KL, Rabu 16 KL, Kamis 16 KL, Jum'at 8 KL, Sabtu 16 KL, dan Minggu tidak ada pengiriman pasokan solar, dan Senin kembali seperti jumlah pasokan semula.
Rutinnya pengiriman solar dari Pertamina Patra Niaga TBBM Lubuklinggau untuk SPBU Sungai Jauh, nampaknya tak berhasil menanggulangi kekhawatiran masyarakat yang kesulitan memperoleh solar. Dan tak sedikit pula masyarakat harus membeli solar dengan harga yang lebih tinggi di warung-warung eceran, demi menjaga perputaran ekonomi keluarga agar tetap dapat berlangsung.
Isu dugaan penyelewengan pasokan BBM Jenis Biosolar B40 pengiriman Pertamina Patra Niaga TBBM Lubuklinggau ke SPBU 24.316.89 muncul kepermukaan.
Dari informasi yang diperoleh media ini dari beberapa sumber terpercaya dan dirahasiakan, diketahui pada hari Kamis tanggal 30 Oktober 2025, pasokan yang dikirimkan PPN TBBM Lubuklinggau ke SPBU Sungai Jauh sebanyak 16 KL. Namun, muatan Biosolar yang diterima SPBU Sungai Jauh hanya sebanyak 12 KL. Belum diketahui pasti, kekurangan 4 KL atau 4.000 liter solar ini terjadi pada saat proses pengiriman, atau setelah bongkar muatan, 4 KL ini dialihkan untuk pengiriman ke lokasi lain.
Dari sistem canggih Automatic Tank Gauging (ATG) melalui alat yang difungsikan operator berupa Tank Gauge Smart Control pada hari Kamis (30/10/2025) menunjukkan beberapa parameter yaitu FH (Fuel Height) 1.071,7 yang menunjukkan tinggi level bahan bakar di dalam tangki, dan FV (Fuel Volume) 12.788 yang artinya menunjukkan jumlah BBM jenis solar yang dikirimkan Pertamina ke SPBU Sungai Jauh sebanyak 12.000 liter ditambah sisa persediaan 788 liter. FT (Fuel Temperature) 33,6 yang artinya suhu bahan bakar di dalam tangki, WH (Water Height) 0,0 yang artinya tinggi level air 0 didalam tangki, dan EFV (Estimated Fuel Volume) 19.350 yang berarti estimasi kapasitas volume tangki yang tersedia masih bisa memuat bahan bakar sebanyak 19.350 liter, dengan total ukuran tangki pendam khusus solar sebesar 32.138 liter.
Lantas kemanakah 4.000 liter yang keluar dari markas PPN TBBM Lubuklinggau menuju SPBU Sungai Jauh tertanggal 30 Oktober 2025 berlabuh, jika update stok di tangki pendam hanya berjumlah 12 KL di hari yang sama setelah proses bongkar muatan.
Publik justru bertanya-tanya, mungkinkah ada permainan di pihak SPBU yang coba-coba mencari keuntungan lebih, atau BBM jenis solar ini telah turun di persimpangan jalan sebanyak 4.000 liter, dan bahkan tidak menutup kemungkinan, kurangnya jumlah pengiriman pada hari tersebut sudah terjadi sejak di PPN TBBM Lubuklinggau. Pihak Bens Indonesia, masih menunggu klarifikasi dari pihak-pihak terkait. [BN1]


0 Komentar