Hal ini bermula, ketika korban pulang dari ziarah kubur orang tuanya di Desa Tanjung Batu (Sakaian) Kecamatan Tulung Selapan, Kabupaten Ogan Komering Ilir.
Sepulangnya dari ziarah, korban yang mengemudikan kendaraan roda empat, di perjalanan mengeluhkan aktifitas pemasangan portal jalan di kawasan tersebut.
"Siapa yang masang portal, mobil saya nyangkut," tanya Heri, kepada salah seorang warga yang menjaga portal. "Kepala Desa yang bertanggung jawab atas pemasangan portal ini," jawab si penjaga portal tersebut.
Usai bercakap-cakap, korban lantas berlalu pergi meninggalkan si penjaga portal menuju pulang kerumah. Ditengah perjalanan, terdapat beberapa orang yang mencegat laju kendaraan korban, tepatnya di depan kediaman oknum Kepala Desa.
Tanpa basa basi, oknum Kepala Desa langsung memegang kerah baju korban dan melayangkan beberapa pukulan secata membabi buta.
"Saya melihat, ada sekitar lima orang yang ikut memukuli saya. Sehingga saya mengalami luka memar pada bagian kepala sebelah kiri," tutur Korban.
Kuasa Hukum korban yakni Imron, SH., MH., mengatakan, pihaknya akan mengawal kasus dugaan pengeroyokan yang dilakukan oknum Kepala Desa untuk segera diusut sampai tuntas.
"Seharusnya beliau dapat menjadi contoh yang baik untuk masyarakat, bukan justru sebaliknya, hingga mengakibatkan warganya terluka," tegasnya.
"Kami mohon kepada pihak Aparat Penegak Hukum yakni Kepolisian, Kejaksaan, Pengadilan Negeri, untuk segera menindaklanjuti perkara klien kami," sambungnya.
Ia berharap kepada Kementerian Dalam Negeri, Gubernur Sumsel, Bupati atau Wakil Bupati OKI, DPRD OKI, dan seluruh jajaran untuk segerap mencopot dan memberhentikan dengan tidak hormat. [Noval]
0 Komentar