Ticker

6/recent/ticker-posts

Advertisement

Petani Tebu Pabrik Gula Cinta Manis Pertanyakan Asset Milik KPTR, Ini Jawaban Kadin Pertanian OI

Kepala Dinas Pertanian Ogan Ilir, Abi Bakrin Sidik. 
Bens Indonesia, Ogan Ilir - Petani tebu Pabrik Gula Cinta Manis di Kecamatan Lubuk Keliat, Kabupaten Ogan Ilir, mempertanyakan keberadaan asset milik Koperasi Petani Tebu Rakyat (KPTR) Unit Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) seperti 4 unit traktor roda empat besar, 1 unit dump truk, 1 unit great loader, mesin pompa air, dan genset yang entah dimana.

Berdasarkan keterangan salah seorang petani yang minta identitasnya dirahasiakan menuturkan, "Ketua KPTR yang baru, Iwan Sunaryo, itu tanpa dukungan dari para petani. Tetapi ditunjuk dari pihak Dinas Pertanian Ogan Ilir. Dan dalam pelaksanaan sebagai Ketua KPTR sangat memberatkan petani. Karena biaya pemakaian alsintan lebih mahal dari tahun sebelumnya," beber sumber. 

Hal ini dirasakan ketika salah satu petani tebu mengalami insiden, mobil angkutan tebunya kepater di lokasi saat mengangkut hasil tebunya. Ketika meminta bantuan untuk menarik kendaraan yang kepater menggunakan traktor, petani tebu ini dikenakan tarif Rp.300 ribu.

Ketika dikonfirmasi, Kepala Dinas Pertanian Ogan Ilir, Abi Bakrin Sidik mengatakan, terkait asset milik KPTR ada pada Ketua KPTR, Iwan Sunaryo, di Desa Payalingkung Kecamatan Lubuk Keliat. "Mengenai proses, Ketua KPTR sudah berdasarkan usulan dari para petani, itu semua bisa di crosscheck ke yang bersangkutan di Desa Payalingkung," ujar Abi Bakrin Sidik. 

Sambung Abi Bakrin Sidik, saat ini Iwan Sunaryo bukan hanya menjabat sebagai Ketua Koperasi Petani Tebu Rakyat (KPTR), tapi juga mengurus dan mengatur Unit Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA). 

Selain itu, awak media pula mempertanyakan terkait tiga proyek di Dinas Pertanian Ogan Ilir yang menggunakan APBD tahun 2023 dengan nama kegiatan yang sama yakni 'Pengadaan pupuk NPK-16', namun nilai pagu anggarannya berbeda, yaitu: Rp.121.030.000, Rp.79.950.000, Rp.74.360.000.

Abi Bakrin Sidik yang diwawancarai awak media mengaku, saat ini tiga proyek itu masih dalam proses pengadaan. Pihaknya juga tengah menghimpun proposal usulan dari kelompok tani. 

"Kita ini menangani perkebunan sawit, karet, tanaman pangan padi, dan hortikultura. Pupuk tersebut untuk membantu petani dengan harga subsidi sesuai proposal kebutuhan apra petani yang masuk ke kita. Kalaupun tahun ini belum terpakai, pupuknya dapat dipakai awal tahun. Karena kita tahu, jadwal penanaman dan sudah teragenda, karena kita punya satu penyuluh disetiap desa," pungkasnya. [Hadi]

Posting Komentar

0 Komentar