Ticker

6/recent/ticker-posts

Terdampak Dugaan Penyelewengan, Tiga Hari SPBU Sungai Jauh Tak Mendapat Pasokan Solar

Bens Indonesia, Muratara - Terkait dugaan penyelewengan BBM jenis Solar di SPBU 24.316.89 Sungai Jauh yang belakangan ini mencuat kepublik. Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Sungai Jauh dikabarkan dijatuhi sanksi skorsing dari Pertamina Patra Niaga. 

Baca juga --- Gegara Mengetahui Dugaan Praktik Penyelewengan Solar 20 KL di SPBU Sungai Jauh, Operator "Dibungkam"

Baca juga --- Nyaris Setiap Hari Terlihat Antrean Kendaraan di SPBU 24.316.89 Sungai Jauh, Apakah Solar Langka?

Baca juga --- Terkait Kelangkaan Solar di SPBU Sungai Jauh, Ada Dugaan BBM Bersubsidi Diselewengkan

Baca juga --- Giliran Satu Tangki Solar Subsidi Menuju SPBU Sungai Jauh Hilang Misterius, Dugaan Penyelewengan Menguat

Baca juga --- Usai "Lenyapkan" Operator, SPBU Sungai Jauh Diduga Kembali Melanjutkan Praktik Penyelewengan Solar Subsidi

Warga sekitar mengungkapkan, sejak tiga hari terakhir, SPBU 24.316.89 Sungai Jauh tak menjual bahan bakar jenis solar. "Sudah tiga hari SPBU Sungai Jauh tidak menjual solar. Hari Kamis, Jum'at, dan Sabtu," tutur Jum, warga sekitar SPBU Sungai Jauh. 

Informasi ini turut diperkuat dengan pantauan awak media pada hari Kamis (20/11/2025) pukul 11.33 wib. Pada dispenser solar, nampak tertutup terpal berwarna biru, serta terdapat plang berwarna merah bertuliskan "HABIS", sedangkan kendaraan nampak berbaris antre menunggu solar yang entah kapan dikirimkan oleh pihak Pertamina. 

Hingga berita ini dimuat, pihak Bens Indonesia belum berhasil mendapatkan klarifikasi dari pihak SPBU 24.316.89 Sungai Jauh, Pertamina Patra Niaga Terminal BBM Lubuklinggau, maupun Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel, terkait fenomena tiga hari SPBU Sungai Jauh tanpa pasokan solar. Apakah SPBU Sungai Jauh benar-benar terkena sanksi skorsing? Jika benar, artinya dugaan penyelewengan benar-benar terjadi. Namun, jika bukan sanksi skorsing, lantas apakah penyebab SPBU Sungai Jauh tak mendapatkan supply solar sejak hari Kamis, Jum'at hingga Sabtu?. 

Dengan kejadian ini, tentunya masyarakat menjadi tumbal atas dugaan penyelewengan solar subsidi yang dilakukan oleh oknum-oknum demi meraup keuntungan yang lebih besar. [BN1]

Posting Komentar

0 Komentar