Baca juga --- Gegara Mengetahui Dugaan Praktik Penyelewengan Solar 20 KL di SPBU Sungai Jauh, Operator "Dibungkam"
Terkini, pihak SPBU yang sukses 'melenyapkan' Mr X, rupanya kembali melanjutkan dugaan praktik penyelewengan Solar Subsidi yang dikirim Pertamina Patra Niaga (PPN) Terminal BBM (TBBM) Lubuklinggau pada tanggal 8 November 2025.
Berdasarkan Invoice Delivery Order (DO) diperoleh informasi, pada tanggal 8 November 2025, PT Pertamina Patra Niaga Terminal BBM Lubuklinggau mengirimkan BBM merek Biosolar B40 ke SPBU 24.316.89 Sungai Jauh menggunakan armada angkutan dengan Nopol B 9751 SFU, dengan muatan sebanyak 16 KL. Tertera, Aman Sobri selaku Tracking, dan Enggar Tito Puspoyo selaku Survey, yang berangkat dari Fuel Terminal Lubuklinggau di sekitaran pukul 16.00 petang. Namun, berdasarkan update data Operator di SPBU Sungai Jauh melalui alat Tank Gauge Smart Control merek Windbell M&C pada hari Sabtu (8/11/2025) menunjukkan beberapa parameter yaitu FH (Fuel Height) 847,5 yang menunjukkan tinggi level bahan bakar di dalam tangki, dan FV (Fuel Volume) 9.201 yang artinya menunjukkan jumlah BBM jenis solar yang dikirimkan Pertamina ke SPBU Sungai Jauh sebanyak 8.000 liter ditambah sisa persediaan 1.201 liter. FT (Fuel Temperature) 31,7 yang artinya suhu bahan bakar di dalam tangki, WH (Water Height) 0,0 yang artinya tinggi level air 0 didalam tangki, dan EFV (Estimated Fuel Volume) 22.937 yang berarti estimasi kapasitas volume tangki yang tersedia masih bisa memuat bahan bakar sebanyak 22.937 liter, dengan total ukuran tangki pendam khusus solar sebesar 32.138 liter.Berdasarkan data yang diperoleh pihak Bens Indonesia dari Sumber terpercaya, bahwa Solar yang dikirimkan PT Pertamina Patra Niaga Terminal BBM Lubuklinggau pada Sabtu (8/11/2025) sebanyak 16 KL atau 16.000 liter, hanya tiba ke dalam tangki pendam di SPBU Sungai Jauh sebanyak 8 KL atau 8.000 liter.
"Karena si Mr X itu tidak lagi bekerja di SPBU Sungai Jauh, oknum oknum disana kian leluasa untuk beraksi. Itulah kejadiannya tanggal 8 November 2025, DO-nya 16 KL, yang dibongkar di SPBU cuma 8 KL," tutur Sumber media ini.
Hingga saat ini, belum diketahui pasti penyebab hilangnya BBM bersubsidi jenis solar untuk SPBU Sungai Jauh, setelah tiga rangkaian kejadian yakni tanggal 30 Oktober 2025 sebanyak 4 KL, tanggal 31 Oktober 2025 sebanyak 16 KL, serta tanggal 8 November 2025 sebanyak 8 KL, dengan total mencapai 28 KL atau 28.000 liter solar.
Baca juga --- Nyaris Setiap Hari Terlihat Antrean Kendaraan di SPBU 24.316.89 Sungai Jauh, Apakah Solar Langka?
Baca juga --- Terkait Kelangkaan Solar di SPBU Sungai Jauh, Ada Dugaan BBM Bersubsidi Diselewengkan
Baca juga --- Giliran Satu Tangki Solar Subsidi Menuju SPBU Sungai Jauh Hilang Misterius, Dugaan Penyelewengan Menguat
Sementara itu, pihak Bens Indonesia belum berhasil memperoleh jawaban atas upaya konfirmasi yang disampaikan kepada pihak Pertamina Patra Niaga Terminal BBM Lubuklinggau, maupun Manajemen SPBU Sungai jauh mengenai tiga kejadian ini.
Atas kejadian ini, tentu masyarakat maupun pengguna kendaraan yang membutuhkan solar akan sangat dirugikan dengan adanya kejadian ini. Terlebih lagi, BBM bersubsidi memang diperuntukkan bagi masyarakat secara luas, bukan bagi segelintir orang, demi memperoleh keuntungan lebih atas dugaan penyelewengan ini. [BN1]



0 Komentar