Selain dr. Arios Saplis yang sebelumnya menjabat Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Bencana (DPPKB) Kabupaten Muratara menjadi Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sumsel, Menteri Wihaji juga melantik Ghana Renaldi Pasca Surya, SH., M.Ak., sebagai Sekretaris Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur.
Dalam arahannya, Wihaji menekankan pentingnya menjaga integritas, tanggungjawab, dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku.
"Para pejabat yang baru dilantik agar segera menyesuaikan diri dan aktif menjalin koordinasi lintas sektor. Lalu pentingnya inovasi dan kreativitas dalam bekerja, namun tetap harus berada dalam koridor hukum yang berlaku," tegas Menteri Wihaji.
Ia juga secara khusus meminta para kepala perwakilan BKKBN yang baru untuk segera berkoordinasi dan fokus pada dua program GENTING (Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting) dan MBG (Makan Bergizi Gratis).
Untuk diketahui, dr. Arios Saplis merupakan pria kelahiran Siring Agung 17 Maret 1982. Berbagai jabatan penting pernah diembannya. Sebelum dipercaya menduduki posisi Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sumsel, pria yang akrab dengan sapaan Arios ini, pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Musi Rawas Utara. Tak hanya itu, Arios juga sempat dipercaya menduduki posisi Kepala Dinas Kesehatan Muratara dan Direktur RSUD Rupit.
Di Kabupaten Musi Banyuasin, Arios juga pernah berkiprah sebagai Sekretaris Dinas Kesehatan dan Kabag TU RSUD Sekayu.
Di Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu, dr. Arios mengawali karir sebagai Kepala UPT Puskesmas Kepala Curup Kecamatan Binduriang, dan sempat dipromosi menduduki kursi Direktur RSUD Curup.
Dengan rekam jejak yang mentereng ini, wajar saja jika Menteri Wihaji mempercayakan posisi Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sumsel ditangan dr. Arios Saplis, yang dianggap mampu membawa BKKBN menjadi lebih baik terutama dalam upaya pencegahan stunting dan peningkatan gizi masyarakat. [BN1]
0 Komentar